Suka duka dalam perjalanan ke Turki
![]() |
Berpose di bandara Internasional Soekarno Hatta |
Rintangan pertama dan menjadi pelajaran pertama bagi para petualang biasanya
ni ya demi mendapatkan tiket yang lumayan murah terkadang kita (kita?? Iya kita!!
Kamu aje kalii hii..hii) ingin mendapatkan tiket yang lebih murah walaupun
perjalanan tersebut memakan waktu yang cukup lama dan melelahkan. Dan itulah yang kami alami kawan. Rute perjalanan
yang kami lalui antara lain Jakarta-Kuala Lumpur-Abu dabi-Turki. Dari Jakarta
ke malaysia kami berangkat menggunakan Air Asia. Waktu pemeriksaan pihak
keimigrasian Indonesia wajah kami rada-rada takut dan pihak imigrasi juga
rada-rada mikir sesuatu gitu. Dipikir kami ini pergi untuk tujuan apa gitu
(haduuh pusinglah kepala betmen).
Panjang cerita
sampailah kami di Kuala Lumpur Internasional Airport. Tau tidak para pemirsa,
sesampainya di Bandara kuala lumpur koper salah satu teman kami hilang dan
koper saya koyak dan resletingnya terlepas. Entah itu tertukar atau bagaimana
koper teman kami juga belum ditemukan kami sudah menghubungi pihak bandara dan
pihak bandara juga sudah mengusahakan namun juga belum berhasil. Walhasil kami
juga kebingungan mencari solusi dan akhirnya apalah daya kami hasilnya nihil. Ternyata
sahabat blogger selain permasalahan
koper permasalahan baru datang lagi menghampiri. kami ketinggalan kreta angkutan untuk
keterminal 1 pemberangkatan internasional. Dan kreta tersebut berakhir
beroperasi pukul 1.00 malam waktu Malaysia sedangkan kami sudah telat kira-kira
30 menit. Dan pukul 2.55 pesawat Ettihat ke Abu dhabi akan berangkat. Kami
berfikir bahwa pemberangkatan ke terminal satu bisa ditempuh melalui berjalan
kaki. Ternyata tidak bisa hiks..hiks..
Dalam kegalauan yang
mendalam itulah hadirin sahabat blogger alhmdulillah datanglah seorang penolong pakcik dari Malaysia mengarahkan dan
mengantar kami untuk naik taksi. Ternyata jarak antara terminal satu dengan
terminal lainnya sangat berjauhan dan terpaksalah uang 100 ringgit juga keluar
untuk biaya taksi. Habis tu tau tak makcik dengan perjalanan yang sangat
melelahkan tu sampai juge kami ke pesawat Ettihat
Airline ni. (effek dengar makcik2 di bandara KL becakap-cakap ni)
Singkat ceritenye Sahabat
Blogger sampai jugalah kami di Bandara Ataturk Airport Turki. Sampai disitu ada
beberapa perbedaan antara Bandara Kuala Lumpur, Bandara Abu Dhabi dengan
Bandara Turki. Di bandara turki tidak ada wifi
bebas password. Jadi untuk menghubungi teman-teman yang akan menjemput kita
sangat susah. Kemudian di bandara Turki untuk mengambil troli harus kita
masukkan uang koin Euro, Dolar, atau Turkish Lira. Waduh pusing juga darimana
dapat uang tu. Dan alhmdulillah ternyata uang 1000 koin Indonesia juga bisa Sahabat
Blogger. Kalau dihitung-hitung koin 1 dolar 14.500. yah lebih baik 1000 rupiah
he..he.
Terakhir hikmah dari
perjalanan yang kami rasakan dan resapi itu Sahabat Blogger dan untuk para
pengembara yang akan keluar negri. Hikmah pertama perhatikan betul koper yang
kita bawa, buat tanda yang jelas dan dapat kita kenali. Buat safety yang ekstra agar koper kita tidak
rusak ataupun koyak. Dan tahukan anda pemirsa setanahan air ketika koper kita
hilang butuh dua minggu lebih dan urusan yang lumayan rumit untuk pengembalian
koper ke tempat tujuan kita. Seperti yang disampaikan bang nafi
berhati-hatilah. Termasuk berhati-hati dari segi psikologi. Dan hikmah yang
kedua dari kehilangan koper itu dari segi psikologi adalah teman saya yang
kehilangan koper tersebut dari bandara Abu Dhabi sampai ke Turki berubah psikologinya
yang semulanya kalau ngomong medok jawa setelah kehilangan koper di Malaysia nampak
kali sekarang berubah total menjadi medok cakap Malaysia “suke-suke jadinye” he..he. yah beginilah sekelumit kisah
perjalanan kami teman-teman.
0 Response to "Suka duka dalam perjalanan ke Turki"
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan Sopan