10 karakter Unik Orang Aceh yang perlu di ketahui
fakta unik orang Aceh www.10faktaunik.online |
Nah teman-teman biar
tidak menebak-nebak yuk kita baca tentang karakter orang Aceh, baik itu
karakter positif dan negatifnya agar ketika datang ke Aceh teman-teman tidak
canggung lagi nih.
Militansi
Artinya dilihat dari sejarah dan kondisi saat ini masyarakat Aceh memiliki semangat juang yang tinggi, bukan hanya memperjuangkan makna hidup saja. Melainkan juga dalam menjaga eksistensi atau harga dirinya. Hal ini bisa kita lihat dari hadih maja yang mengungkapkan “ureung Aceh menyoe hate hana teupeh, boh kreh juet ta raba. Meunyo hate ka teupeh, bu leubeh han dipeutaba”. Yang artinya orang Aceh kalau hatinya tidak tersinggung, kehormatannya pun bisa disentuh. Kalau hatinya sempat tersinggung nasi berlebihan pun tidak akan ditawarkan. Nah begitulah bisa di lihat karakter masyarakat Aceh kalau hatinya tidak kita singguh mereka sangat lembut dan sangat luar biasa. Namun kalau kita sudah menyinggung hati mereka, tentu nasi yang lebih untuk berbagi pun tidak akan mereka tawarkan.
Cenderung Reaktif
Artinya sebagai sebuah sikap awas
terhadap harga diri yang keberadaannya dipertaruhkan dalam kehidupan sosial dan
budaya. Orang Aceh biasanya sangat peka terhadap situasi sosial disekitarnya. Orang
Aceh dan juga sama dengan yang lainnya,
tidak suka diusik, sebab jika tersinggung dan meanggung malu reaksi yang timbul
adalah akan dibenci dan bahkan menimbulkan dendam. Seperti contoh dimasa perang
kolonial. Belanda saat itu menjuluki orang Aceh sebagai Aceh Pungo atau Aceh
Gila karena betapa semangatnya pasukan Aceh kala itu ingin membunuh serdadu belanda
di segala arah dengan tiba-tiba sehingga membuat belanda kewalahan.
Konsisten
Hal ini tampak dalam sikap dan
pendirian yang tidak plin plan, tegas, taat. Apalagi jika berkaitan dengan
harga diri masyarakat dan kebenaran. Sebagai refresentasi dari sifat ini
terungkap dalam idiom masyarakat Aceh “ Meunyo ka Bak u, hal mungken bak
pineung’ (jika sudah pohon kelapa, tidak mungkin pohon pinang). Konsitensi orang
Aceh terlihat dalam patriotisme melawan penjajah, sejak zaman kerajaan, perang
kolonialisme dan sampai pada zaman kemerdekaan.
Berjiwa Optimis
Tampak dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, orang Aceh beranggapan bahwa setiap pekerjaan yang kelihatan sulit dan berat harus dicoba dan dijalani. Sebagai contoh perang hindia belanda terlama adalah perang melawan rakyat Aceh dimana Rakyat saat itu yang dibantu oleh Ulama dan Ulee Balang (Panglima) memupuk sifat optimis masyarakat dalam mengusir penjajahan belanda.
Dermawan
Sedikit kita perhatikan contoh kedermawanan masyarakat Aceh, dimasa perjuangan dulu masyarakat Aceh mengumpulkan emas untuk membantu misi diplomatik Negara Republik Indonesia dengan membeli pesawat dakota R1 dan R2. Kemudian contoh yang lain, banyak juga tanah wakaf ulama Aceh yang tinggal di mekkah kala itu, dan masih tercatat rapi sampai hari ini. Dimana ketika masyarakat Aceh melaksanakan haji biasanya mereka mendapatkan uang dari pengelolaan harta wakaf ulama Aceh yang dikelola oleh kerajaan arab saudi. Ini merupakan salah satu contoh bukti dimana sifat dermawan itu ada pada masyarakat Aceh.
Kebiasaan Nongkrong di warung Kopi
Salah satu kebiasaan masyarakat Aceh
saat ini adalah biasa nongkrong di warung kopi. Dari diskusi ringan sampai
diskusi mengenai pemerintahan dan politik biasanya mereka lewati di warung
kopi. Sambil duduk santai menyeruput secangkir kopi masyarakat Aceh biasa
menyelesaikan persoalan-persoalannya di warung tersebut.
Ketika teman-teman datang ke Aceh teman-teman pasti tidak asing dengan keberadaan warung kopi yang hampir tersebar disetiap sudut-sudut kota banda Aceh. Ada dampak negatif juga dengan kebiasaan duduk di warung kopi hal ini juga sering di dengar dari nasihat imam khutbah jum’at dan himbauan dari pemerintah Aceh melalui Gubernur dan wali kota, keseringan duduk diwarung kopi menghambat produktivitas generasi muda dan membuat kaum ibu-ibu sebel lho dengan suami-suami mereka yang keseringan nongkrong diwarung kopi.
Memiliki semangat kerja yang tinggi
Menurut Munir Arber Budaya Aceh memberikan nilai yang amat tinggi terhadap kerja dan pekerjaan. Penghargaan tertinggi , bahkan menjurus ke arah yang sedikit ekstrim terungkap dari sebuah hadih maja (pepatah aceh) yang berbunyi
: “ Tukok jok tukok u, nabeut na bu! (pelepah Enau pelepah kelapa, baru bisa makan kalau ada kerja) kemudian bunyi hadih maja yang lain “meunyo hana tatem mita, pane atra rhot di manyang” (kalau bukan karena usaha mana mungkin harta jatuh dari langit) Rezeki ngon tagagah, tuah ngon tamita, tuah meubagi-bagi raseuki meujumba-jeumba” (Rezeki harus diusahakan, keberuntungan adalah tuah (anugrah) daqn mesti harus dicari.pada keberuntungan takdir Tuhanlah yang menentukan)
Begitulah pepatah masyarakat Aceh dalam memandang etos kerja. Walaupun begitu sama dengan daerah lainnya akibat perkembangan zaman dan terlenanya dengan arus informasi yang ada banyak dari masyarakat yang bersantai ria tanpa memikirkan pentingnya usaha dan kerja keras.
Orang Luar Aceh mengatakan orang Aceh pemalas
Sebagai contoh, dari salah satu teman yang mengatakan kalau pekerjaan bangunan di lakukan antara orang Aceh dan orang Jawa, maka hasil yang optimal dan kecepatan penyelesaian dilakukan oleh tukang dari jawa. makanya banyak kontraktor yang menggunakan jasa orang Aceh dalam penyelesaian bangunan-bangunan di Aceh sendiri khususnya.
Sebenarnya ada benarnya juga namun sedikit kita kaji sumber sejarah, catatan Muhammad Nazar (mantan Wakil Gubernur zaman pak Irwandi Yusuf) beliau pernah mengatakan Aceh telah berperang selama 115 tahun dan baru hidup dalam damai 13 tahun itupun termasuk setelah adanya MoU Helsinky. Menurut Ilmu teoritis untuk mengembalikan karakter masyarakat kepada mulanya, dibutuhkan waktu sama dengan seberapa lama daerah tersebut berperang. So ini kembali lagi pada teman-teman bagaimana memandangnya. Karena kondisi masyarakat yang terlampau lama berperang membuat psikologi mereka lelah dan menyebabkan penurunan semangat dalam beraktivitas.
Masyarakat Aceh orangnya keras.
Kalau kita mendengan pendapat orang
luar tentang masyarakat Aceh banyak dari mereka yang mengatakan bahwa
masyarakat Aceh orangnya keras. Menurut penuturan orang Aceh sendiri mereka
mengakui bahwa mereka memiliki sifat yang keras, namun jangan salah anggapan
dulu sifat keras yang dimiliki orang Aceh bukan bermakna suka melakukan tindak
kekerasan semena-mena. Orang Aceh terkenal keras terhadap apa yang dia yakini,
terhadap apa yang ia percayai,. Rasanya memang sangat sulit sekali merubah
haluan hidup orang Aceh, sehingga terkesanlah bahwa orang Aceh keras kepala. Namun,
pada kenyataannya tidak selalu begitu. Sifat keukeuh dan teguh terhadap
pendirian inilah yang membawa orang Aceh dapat bertahan dengan segala peristiwa
yang mereka alami dari masa kemasa. Maka tidak heran juga dengan sifat ini
masyarakat Aceh adalah darah yang paling sulit untuk ditaklukkan oleh belanda.
Adapun cara bagaimana agar kita bisa berbaur dengan masyarakat Aceh adalah dengan menyentuh hati mereka dengan ini kita tidak akan mendapatkan sifat keras malah kita merasa hidup disekitar saudara-saudara kita.
Idealisme dalam Beragama Masih Kental
Menurut Ismi Laila, Aceh adalah salah satu daerah yang menjadi jalur masuknya Islam ke Nusantara. Sehingga tidak heran, sampai saat inipun idealisme meraka dalam beragama tetap di jaga. Dan orang Aceh juga sangat terbuka dengan agama lainnya, hal ini dilihat dari kerukunan umat beragama dipusat daerah Aceh sendiri yaitu Banda Aceh. Kita bisa melihat dalam satu kawasan disitu ada mesjid, vihara, dan gereja. Jauh sebelum kemerdekaan masyarkat Aceh dari etnis cina juga hidup rukun berdampingan dengan masyarakat Aceh di derah Peunayung Banda Aceh.
Militansi
Artinya dilihat dari sejarah dan kondisi saat ini masyarakat Aceh memiliki semangat juang yang tinggi, bukan hanya memperjuangkan makna hidup saja. Melainkan juga dalam menjaga eksistensi atau harga dirinya. Hal ini bisa kita lihat dari hadih maja yang mengungkapkan “ureung Aceh menyoe hate hana teupeh, boh kreh juet ta raba. Meunyo hate ka teupeh, bu leubeh han dipeutaba”. Yang artinya orang Aceh kalau hatinya tidak tersinggung, kehormatannya pun bisa disentuh. Kalau hatinya sempat tersinggung nasi berlebihan pun tidak akan ditawarkan. Nah begitulah bisa di lihat karakter masyarakat Aceh kalau hatinya tidak kita singguh mereka sangat lembut dan sangat luar biasa. Namun kalau kita sudah menyinggung hati mereka, tentu nasi yang lebih untuk berbagi pun tidak akan mereka tawarkan.
Cenderung Reaktif
Ilustrasi Teuku Umar dan Pasukannya Sumber :www.google.com |
Konsisten
salah satu Ulebalang Aceh |
Berjiwa Optimis
Tampak dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, orang Aceh beranggapan bahwa setiap pekerjaan yang kelihatan sulit dan berat harus dicoba dan dijalani. Sebagai contoh perang hindia belanda terlama adalah perang melawan rakyat Aceh dimana Rakyat saat itu yang dibantu oleh Ulama dan Ulee Balang (Panglima) memupuk sifat optimis masyarakat dalam mengusir penjajahan belanda.
Dermawan
Sedikit kita perhatikan contoh kedermawanan masyarakat Aceh, dimasa perjuangan dulu masyarakat Aceh mengumpulkan emas untuk membantu misi diplomatik Negara Republik Indonesia dengan membeli pesawat dakota R1 dan R2. Kemudian contoh yang lain, banyak juga tanah wakaf ulama Aceh yang tinggal di mekkah kala itu, dan masih tercatat rapi sampai hari ini. Dimana ketika masyarakat Aceh melaksanakan haji biasanya mereka mendapatkan uang dari pengelolaan harta wakaf ulama Aceh yang dikelola oleh kerajaan arab saudi. Ini merupakan salah satu contoh bukti dimana sifat dermawan itu ada pada masyarakat Aceh.
Kebiasaan Nongkrong di warung Kopi
Ilustrasi salahsatu Kede Kopi di Banda Aceh Sumber : www.google.com |
Ketika teman-teman datang ke Aceh teman-teman pasti tidak asing dengan keberadaan warung kopi yang hampir tersebar disetiap sudut-sudut kota banda Aceh. Ada dampak negatif juga dengan kebiasaan duduk di warung kopi hal ini juga sering di dengar dari nasihat imam khutbah jum’at dan himbauan dari pemerintah Aceh melalui Gubernur dan wali kota, keseringan duduk diwarung kopi menghambat produktivitas generasi muda dan membuat kaum ibu-ibu sebel lho dengan suami-suami mereka yang keseringan nongkrong diwarung kopi.
Memiliki semangat kerja yang tinggi
Bangsawan Kerajaan Aceh |
Menurut Munir Arber Budaya Aceh memberikan nilai yang amat tinggi terhadap kerja dan pekerjaan. Penghargaan tertinggi , bahkan menjurus ke arah yang sedikit ekstrim terungkap dari sebuah hadih maja (pepatah aceh) yang berbunyi
: “ Tukok jok tukok u, nabeut na bu! (pelepah Enau pelepah kelapa, baru bisa makan kalau ada kerja) kemudian bunyi hadih maja yang lain “meunyo hana tatem mita, pane atra rhot di manyang” (kalau bukan karena usaha mana mungkin harta jatuh dari langit) Rezeki ngon tagagah, tuah ngon tamita, tuah meubagi-bagi raseuki meujumba-jeumba” (Rezeki harus diusahakan, keberuntungan adalah tuah (anugrah) daqn mesti harus dicari.pada keberuntungan takdir Tuhanlah yang menentukan)
Begitulah pepatah masyarakat Aceh dalam memandang etos kerja. Walaupun begitu sama dengan daerah lainnya akibat perkembangan zaman dan terlenanya dengan arus informasi yang ada banyak dari masyarakat yang bersantai ria tanpa memikirkan pentingnya usaha dan kerja keras.
Orang Luar Aceh mengatakan orang Aceh pemalas
ilustrasi PNS yang di Razia akibat keseringan di Warung Kopi sumber :Mbah Google |
Sebagai contoh, dari salah satu teman yang mengatakan kalau pekerjaan bangunan di lakukan antara orang Aceh dan orang Jawa, maka hasil yang optimal dan kecepatan penyelesaian dilakukan oleh tukang dari jawa. makanya banyak kontraktor yang menggunakan jasa orang Aceh dalam penyelesaian bangunan-bangunan di Aceh sendiri khususnya.
Sebenarnya ada benarnya juga namun sedikit kita kaji sumber sejarah, catatan Muhammad Nazar (mantan Wakil Gubernur zaman pak Irwandi Yusuf) beliau pernah mengatakan Aceh telah berperang selama 115 tahun dan baru hidup dalam damai 13 tahun itupun termasuk setelah adanya MoU Helsinky. Menurut Ilmu teoritis untuk mengembalikan karakter masyarakat kepada mulanya, dibutuhkan waktu sama dengan seberapa lama daerah tersebut berperang. So ini kembali lagi pada teman-teman bagaimana memandangnya. Karena kondisi masyarakat yang terlampau lama berperang membuat psikologi mereka lelah dan menyebabkan penurunan semangat dalam beraktivitas.
Masyarakat Aceh orangnya keras.
ilustrasi Habib Abdurrahman Azahir |
Adapun cara bagaimana agar kita bisa berbaur dengan masyarakat Aceh adalah dengan menyentuh hati mereka dengan ini kita tidak akan mendapatkan sifat keras malah kita merasa hidup disekitar saudara-saudara kita.
Idealisme dalam Beragama Masih Kental
Menurut Ismi Laila, Aceh adalah salah satu daerah yang menjadi jalur masuknya Islam ke Nusantara. Sehingga tidak heran, sampai saat inipun idealisme meraka dalam beragama tetap di jaga. Dan orang Aceh juga sangat terbuka dengan agama lainnya, hal ini dilihat dari kerukunan umat beragama dipusat daerah Aceh sendiri yaitu Banda Aceh. Kita bisa melihat dalam satu kawasan disitu ada mesjid, vihara, dan gereja. Jauh sebelum kemerdekaan masyarkat Aceh dari etnis cina juga hidup rukun berdampingan dengan masyarakat Aceh di derah Peunayung Banda Aceh.
nice share gan, artikel menarik :D, memang bener sih karakter orang aceh banyak yg begitu :D
ReplyDeleteinilah Indonesia; terdiri dari suku, agama, dan karakter yg berbeda. mantapp
ReplyDeleteSaya juga punya temen orang aceh dan dia orangnya selalu konsisten. Ternyata itu emg keunikan dari orang aceh ya
ReplyDeleteSaleum :),
ReplyDeletekata orang ACEH itu A rab, C ina, E ropa dan H industan, mau bukti datanglah ke aceh. mungkin saya salah komunitas arab banyak bermukim di aceh utara,wajah cina banyak bermukim di daerah siemelue, wajah eropa ada di daerah lamno, sedang hindustan banyak di daerah Pidie. wajah orang aceh tidak ada ciri khas tertentu namun kombinasi ke empat bangsa di atas, itulah aceh dan itulah bukti kalau NKRI memang kaya budaya, bahasa.Kita harus bangga atas bumi peretiwi dengan ke BHINEKA TUNGGAL IKA nya. jayalah indonesia jayalah negeriku
ReplyDeleteMerujuk kepada fakta karakteristik diatas, terbukti bahwa saya adalah Ureng Aceh Tok-tok
ReplyDeleteMerujuk kepada fakta karakteristik diatas, terbukti bahwa saya adalah Ureng Aceh Tok-tok
ReplyDeleteI do not know whether it's just me or if everyone else encountering issues with your site. It appears as if some of the text in your content are running off the screen. Can someone else please comment and let me know if this is happening to them too? This might be a problem with my web browser because I've had this happen before. Cheers apple itunes login
ReplyDelete