Mengapa Kebanyakan orang China Indonesia enggan memeluk Islam
Gambar di ambil dari : travel.tribun.com |
Sering kita
bertanya-tanya mengapa orang-orang Tionghoa khususnya di Indonesia kebanyakan enggan
memeluk agama Islam. Serta faktor-faktor apa yang
menjadi penyebabnya. Berbeda halnya kalau terjadi di negara-negara lain sebagai
contoh negara Filipina hampir keseluruhan masyarakat tionghoa disana beralih agama menjadi Nasrani, begitu juga
yang terjadi di negara-negara Eropa. H. Junus
Yahya Sekretaris Pembina Yayasan Haji Karim Oei menyampaikan bahwa prinsip orang Cina
perantauan itu, adalah "When you are in Rome, do as the Romans do!" Yang artinya kalau di
Roma maka Jadilah orang roma. Maka,
etnis Cina di seluruh dunia menyesuaikan diri dengan pemukiman mereka yang
baru. Di Thailand mereka memeluk Budhisme, di Filipina memeluk Katolik, agama
yang dipeluk rakyat setempat. Begitupun di USA, Kanada, dan Eropa, orang-orang
Cina yang merantau menjadi Katolik atau Protestan. Maka di negeri itu tidak ada
'masalah Cina'.
Sedikit latar belakang diatas menjelaskan bahwa masyarakat Tionghoa cenderung mampu beradaptasi dimana mereka menetap. salah satu faktor yang dapat mempererat sebuah akulturasi dan integrasi budaya dalam sebuah bangsa adalah, harus masuk dari bagian agama bangsa tersebut. dan banyak faktor-faktor lainnya yang sangat mempengaruhi integrasi sebuah budaya.
Indonesia adalah negara yang besar, dengan sumber daya yang melimpah sejak dahulu kala sudah menjadi tempat berlabuhnya berbagai latar bangsa-bangsa dunia, baik untuk berdagang maupun untuk menetap.
menetapnya bangsa-bangsa asing di Indonesia juga mempegnaruhi budaya-budaya masyarakat sekitar. begitu juga dengan kehadiran Agama Islam pada paruh abad ke-7 Masehi juga sangat mempengaruhi keyakinan pribumi dan corak budayanya. hingga sampai saat ini jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia secara presentasi sebesar 85% dan menjadi agama terbesar jumlah penduduknya di Nusantara.
Dominannya pemeluk agama Islam di Indonesia, timbul pertanyaan dari penulis sendiri adalah mengapa bangsa-bangsa lain yang menetap di Indonesia terkhususnya bangsa Tionghoa belum banyak tersentuh dengan agama Islam. pada umumnya cara agar masyarakat luar mudah berasimilasi dengan budaya Indonesia (Islam khususnya) adalah dengan memeluk agama Islam dan masyarakat Tionghoa yang telah memeluk Islam kebanyakan benar-benar sangat erat dan dekat dengan pribumi tempat ia tinggal dan lebih mudah berbaur dengan masyarakat.
Nah dari latar belakang diatas, sekali lagi pertanyaannya kok di Indonesia malah sebaliknya Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia namun masyarakat tionghoa malah banyak berpindah ke agama nasrani ataupun tetap bertahan dengan agama leluhurnya. Ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi mereka sehingga belum tergerak hati mereka untuk memeluk agama Islam. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
Sedikit latar belakang diatas menjelaskan bahwa masyarakat Tionghoa cenderung mampu beradaptasi dimana mereka menetap. salah satu faktor yang dapat mempererat sebuah akulturasi dan integrasi budaya dalam sebuah bangsa adalah, harus masuk dari bagian agama bangsa tersebut. dan banyak faktor-faktor lainnya yang sangat mempengaruhi integrasi sebuah budaya.
Indonesia adalah negara yang besar, dengan sumber daya yang melimpah sejak dahulu kala sudah menjadi tempat berlabuhnya berbagai latar bangsa-bangsa dunia, baik untuk berdagang maupun untuk menetap.
menetapnya bangsa-bangsa asing di Indonesia juga mempegnaruhi budaya-budaya masyarakat sekitar. begitu juga dengan kehadiran Agama Islam pada paruh abad ke-7 Masehi juga sangat mempengaruhi keyakinan pribumi dan corak budayanya. hingga sampai saat ini jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia secara presentasi sebesar 85% dan menjadi agama terbesar jumlah penduduknya di Nusantara.
Dominannya pemeluk agama Islam di Indonesia, timbul pertanyaan dari penulis sendiri adalah mengapa bangsa-bangsa lain yang menetap di Indonesia terkhususnya bangsa Tionghoa belum banyak tersentuh dengan agama Islam. pada umumnya cara agar masyarakat luar mudah berasimilasi dengan budaya Indonesia (Islam khususnya) adalah dengan memeluk agama Islam dan masyarakat Tionghoa yang telah memeluk Islam kebanyakan benar-benar sangat erat dan dekat dengan pribumi tempat ia tinggal dan lebih mudah berbaur dengan masyarakat.
Nah dari latar belakang diatas, sekali lagi pertanyaannya kok di Indonesia malah sebaliknya Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia namun masyarakat tionghoa malah banyak berpindah ke agama nasrani ataupun tetap bertahan dengan agama leluhurnya. Ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi mereka sehingga belum tergerak hati mereka untuk memeluk agama Islam. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1 Para penganut Islam dari bangsa
China di era laksamana chengho sudah melebur menjadi pribumi
Seperti
yang disampaikan Oleh Ustad Haji Junus Yahya (Pembina Yayasan Haji Karim Oei)
bahwa ketika ekspedisi Laksamana Cheng Ho ke Nusantara di bawah dinasti Ming, banyak
Cina Muslim yang juga ikut bersama Laksamana Cheng Ho dalam melakukan ekspedisi
tersebut. Serta banyak dari mereka yang
menetap di nusantara dan berasimilasi dengan penduduk lokal. Namun seiring
dengan berjalannya waktu. Hampir keseluruhan dari mereka telah sepenuhnya
menjadi pribumi Indonesia sehingga generasi Cina yang datang belakangan sulit
untuk mendapatkan contoh dari mereka.
2 konversi
ke Nasrani dimulai sejak pemerintahan kolonial.
Saat Kolonialisasi Belanda terjadi , Agama
Nasrani adalah agama penguasa, dan politik kolonialisme telah dengan sengaja memisahkan
orang Cina dari pribumi. Usaha penyebaran agama Katolik dan Protestan waktu itu
(juga sekarang) didukung landasan organisasinya yang rapi dan terstruktur. Juga
dewasa ini, dana besar-besaran antara lain dari luar negeri tersedia bagi
mereka. Sekolah dan rumah sakit mereka juga sangat berkualitas. Hal ini merupakan faktor penyebab
pula bagi tingginya persentase konversi ke agama Nasrani di kalangan keturunan
Cina (di Indonesia).
3 Ketiga, diskriminasi oleh aparat Pemerintah Indonesia
Menurut Ustad
Haji Junus Yahya juga bahwa aparat
pemerintahan yang umumnya Muslim membuat etnis Cina merasa terancam secara rasial oleh
kaum Muslimin. Mereka yang telah terasing dari latar belakang Sam Kauw (agama
budha yang telah bercampur dengan tradisi cina kuno) itu lalu kembali lagi ke
agama nenek-moyang, dan jumlah mereka yang beralih ke Nasrani pun meningkat
disebabkan oleh tindakan yang tidak sepantasnya.
4.
Hal lain yang menjauhkan etnis Cina dari Islam
adalah diidentifikasikannya Islam dengan fanatisme dan sebagainya.
Bagi
sebagian masyarakat yang baru mengenal Islam terkadang diperlukan sikap
toleransi yang sangat besar agar mereka yang mualaf bisa perlahan-lahan belajar
Islam dengan baik dan penuh kecintaan. Salah satu sebab mengapa masyarakat cina
enggan memeluk Islam dikarenakan mereka melihat dari berbagai media bahwa Islam
itu agama Intoleran. Terlalu fanatik dan ekstrimis (seperti bom bunuh diri). Padahal
kalau ditinjau secara mendalam dan melihat langsung kehidupan masyarakat Islam
sebenarnya sangat jauh berbeda dari prasangka yang dituduhkan. Oleh karenanya
sebagai umat islam kita juga harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi
mereka.
5 Mudahnya
praktik Poligami dan tingginya tingkat perceraian
Bagi
tradisi cina bahwa Poligami dan perceraian itu adalah hal yang sangat tabu. Dan
ini jugalah yang menyebabkan mereka enggan memeluk Islam. Padahal kalau mereka
mendalami dengan seksama ajaran Islam tentu mereka akan paham mengapa agaa
Islam memperbolehkan berpoligami. Nah disinilah penting sekali da’i-da’i yang
khusus memberikan pemahaman Islam kepada mereka.
6. Pengaruh Pemimpin sebuah Negara sangat Menentukan
Mengutip dari harian Republika Setelah Republik Indonesia
berdiri dan di akui, timbul di mana-mana dukungan besar-besaran terhadap Indonesia.
Sama halnya setelah Mao Tse Tung menang di Cina. Waktu itu orang-orang di Cina
mendukung Partai Komunis Cina secara masal. Dalam keadaan demikian, masyarakat
memang cenderung mengikuti pihak yang perkasa dan berkuasa. Dewasa ini
orang-orang Indonesia berkuasa di negeri mereka dan mayoritas penduduknya
Islam. Karenanya, hanya manusiawi saja jika makin banyak etnis Cina di
Indonesia beralih ke Islam. Dan dengan harapan adanya peran aktif pemimpin
Indonesia untuk memperkenalkan Islam kepada masyarkat keturunan Cina. Tugas kita
adalah bagaimana terus memperkenalkan dan mengenalkan Islam kepada mereka
sehingga hati mereka dapat tersentuh dan dengan hati yang ikhlas dapat memeluk
Islam secara kaffah.
7 Perubahan Nama Juga sangat
berpengaruh terhadap keyakinan baru mereka
Seperti
yang di jelaskan oleh Ustad Lim Jui Sun Seorang Mualaf dari negri jiran
malaysia, bahwa salah satu sebab orang cina enggan masuk Islam adalah takut
akan namanya harus berubah. Dan itu membuat mereka jatuh miskin, karena harta
kekayaan mereka tercatat dengan nama yang lama. Untuk itulah jika nama mereka
tidak ada unsur syiriknya maka tidak perlu mereka mengganti nama lama ke nama
yang baru. Dan dengan nama yang sama mereka bisa menjelaskan Islam kepada sanak
kerabat mereka.
Benar gan jad kit harus berdakwah kepada mereka juga
ReplyDeleteBenar gan jad kit harus berdakwah kepada mereka juga
ReplyDelete