Negara Mesir, Negara Pertama yang Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Ilustrasi Delegasi Indonesia ke Mesir |
Sekilas Pandang Tentang Mesir
Negara Mesir adalah sebuah negara
yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Ibu kota Mesir terletak di Kota Kairo. Mesir juga
digolongkan negara maju di Afrika. hal ini bisa di lihat dengan banyaknya bendungan raksasa disana salah satunya dalah bendungan Aswan.
Negara Mesir juga memiliki Terusan Suez yang membelah Negara tersebut antara Jazirah arab dan Afrika, serta terusan yang menghubungkan laut mediterania dengan laut merah. sehingga terusan ini mendongkrak prekonomian negara dengan banyaknya kapal-kapal negara asing yang menggunakan lintasan suez tersebut.
Satu hal yang menjadikan mesir spesial bagi warga negara Indonesia adalah Mesir merupakan Salah satu negara yang banyak memberi kontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Adapun Kontribusi yang diberikan Mesir Diantaranya
Negara Mesir juga memiliki Terusan Suez yang membelah Negara tersebut antara Jazirah arab dan Afrika, serta terusan yang menghubungkan laut mediterania dengan laut merah. sehingga terusan ini mendongkrak prekonomian negara dengan banyaknya kapal-kapal negara asing yang menggunakan lintasan suez tersebut.
Satu hal yang menjadikan mesir spesial bagi warga negara Indonesia adalah Mesir merupakan Salah satu negara yang banyak memberi kontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Adapun Kontribusi yang diberikan Mesir Diantaranya
Negara Pertama yang Mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia
Pada tanggal 22 Maret 1946 pemerintah Mesir mulai mengakui
kemerdekaan Indonesia secara defacto. Kemudian berlanjut pada 12 Juni 1947
dengan mengakui Indonesia secara de Jure menjadikan Mesir sebagai negara
pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Adapun dalam hal kebijakan yang dilakukan pemerintah Mesir
untuk mendukung pemerintahan Republik Indonesia saat itu Antara lain :
Pertama,Pemerintah mesir mulai mengakui kartu pengenal yang dikeluarkan
panitia Pusat Pembela kemerdekaan Indonesia bagi warga Indonesia di Timur
Tengah yang mana sebelumnya kartu pengenal merupakan buatan dari
pemerintahan Hindia-Belanda.
Kedua, Mengangkat
Panitia Pusat Pembela kemerdekaan Indonesia sebagai perwakilan RI sementara
yang sebelumnya berada di tangan pemerintahan Belanda.
Ketiga, Pemerintah
Mesir mencabut izin ekspor beras ke Arab Saudi bagi ribuan warga indonesia
disana yang dilakukan oleh kedutaan
Belanda dan mengalihkannya ke panitia Pusat Pembela Kemerdekaan Indonesia.
Keempat,Memperlakukan panitia Pusat Pembela kemerdekaan Indonesia sebagai
perwakilan penuh, dengan membebaskan pengiriman beras tersebut dari bea cukai.
Kelima,Pemberian hutang kepada pelajar indonesia di timur tengah sebagai
pengganti hutang yang diberikan belanda sebelumnya. Dimana orang Indonesia
waktu itu menolak pemberian hutang oleh belanda karena pada saat itu Belanda
memberi syarat apabila hendak dipinjam kan uang maka mereka tidak boleh
mendukung proklamasi kemerdekaan yang dilakukan di Indonesia dan harus
mendukung Belanda sebagai pemerintahan yang sah.
Tempat Pendirian kedutaan pertama Indonesia sesudah proklamasi
Pembukaan kedutaan R.I pertama dengan kuasa penuh dilakukan pada
Oktober 1947 di Mesir . Dimana saat itu Mesir menjadi tempat delegasi diplomat
tetap R.I sampai Belanda benar-benar mengakui kemerdekaan dan Indonesia pada
akhir tahun 1949. Dikarenakan salah satu syarat berdirinya sebuah negara adalah
memiliki perwakilan di luar negeri sehingga hal ini memberikan kontribusi yang
besar dalam status negara Indonesia yang baru merdeka pada waktu itu.
Utusan Luar negeri pertama yang datang ke Indonesia
Pada tanggal 13 Maret 1947, seorang konsulat jenderal Mesir di
Bombay dan utusan istimewa Liga Arab yang bernama Muhammad Abdul Mun’im tiba di
Indonesia, dengan di dampingi oleh Sultan Sjahrir serta disambut oleh khalayak
ramai dengan meriah dan bersemangat. Yang mana kepada wartawan ia mengatakan
bahwa Adapun tujuan kedatangannya adalah sebagai wakil dari pemerintah Mesir
yang ingin membuka hubungannya dengan Indonesia dan membatalkan perjanjian
udaranya dengan Belanda. akan tetapi sebelum itu otoritas belanda berusaha
menghalangi kedatangnnya ke Indonesia dengan cara mempersulit urusan
formalitasnya bahkan ia tidak diizinkan untuk menumpang pesawat Belanda.
Negara pertama yang mengadakan perjanjian persahabatan setelah merdeka
Pada tanggal 10 juni 1947 Mesir dan Indonesia resmi menjalin
hubungan diplomatik dengan mengadakan perjanjian persahabatan dan perdagangan.
Dimana saat itu pihak mesir diwakili oleh menteri luar negeri sekaligus
merangkap perdana menteri mesir yaitu Mahmud Fahmi Nokrasyi dan dari pihak
Indonesia diwakili oleh Haji Agus Salim
Dukungan penuh yang di berikan Raja Mesir untuk kemerdekaan bangsa Indonesia
Pada 9 juni 1947 , setelah mesir mengakui kedaulatan Indonesia
secara penuh. Delegasi Indonesia kemudian mengadakan jamuan terhadap
pembesar-pembesar mesir dan liga Arab sebagai ungkapan terimakasih atas
dukungan pemerintah Mesir dan Liga Arab terhadap kemerdekaan Indonesia .yang
menjadi kejutan dalam acara tersebut adalah
Raja Mesir Farouk I hadir secara
incognito (menyamar) dalam acara resepsi pengakuan kedaulatan Indonesia secara
defacto dan dejure yang mana kehadiran raja mendapat komentar pertanda hubungan
persahabatan Mesir dan Indonesia, Karena waktu itu raja Faruk merupakan simbol
perlawanan terhadap pemerintah inggris yang memboncengi belanda. Dukungan
tersebut kemudian diperkuat Pada Agresi
Belanda I, dimana raja faruk dari mesir
meminta kepada rakyatnya untuk membaca Alfatihah bagi warga Indonesia
yang sedang menghadapi agresi Belanda. yang kemudian raja Mesir Faruk I membicarakan persoalan itu
dengan perwakilan tiga negara yang terlibat di Indonesia antara lain, Inggris,
Belanda dan Amerika Serikat.
Pada tanggal 10 Agustus 1947 dikabarkan bahwa kapal-kapal yang
membawa serdadu belanda diberitakan akan
tiba di terusan Suez Semenjak Belanda melancarkan Agresinya , Sehingga, Panitia
Pusat Pembela Kemerdekaan Indonesia kemudian menghubungi pihak berwenang Mesir
untuk membicarakan hal tersebut. Pihak Mesir saat itu ingin membantu Namun
akibat perjanjian 1888 yang memberi setiap kapal kebebasan lalu lintas di
pelabuhan tersebut sehingga pemerintah mesir tidak dapat menutupnya. Maka
dianjurkan para buruh yang sebagian besar merupakan anggota ikhwanul
muslimin untuk memboikot kapal-kapal
Belanda yang lewat. Walaupun Pemboikotan itu tidak berhasil dan kapal tersebut
berhasil lewat (itupun dengan cara diam-diam) namun kapal tersebut tidak
berhasil perbekalan di pelabuhan tersebut sehingga mereka baru bisa mendapat
perbekalan sampai di pelabuhan berikutnya yang berada dibawah otoritas inggris
. Adapun yang ikut serta dalam pemboikotan tersebut berasal dari buruh
militant terutama dari ikhwanul muslimin
yang membawa bendera merah putih dan gambar raja Faruk.
akibat agresi militer belanda 2. Sebagai bentuk dukungan terhadap
Republik Indonesia Mesir dan negara-negara Arab lainnya memberikan sanksi
kepada belanda berupa :
pertama,Pemboikotan Barang-barang buatan belanda diseluruh mesir dan Arab
Kedua,Pemutusanhubungan diplomatik dengan Belanda
Ketiga,Penutupan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan terbang diwilayah Arab
terhadap kapal-kapal dan pesawat udara belanda
Keempat,Pembentuka perangkat-perangkat kesehatan untuk menolong korban
agresi belanda
Sumber Referensi : M. Zein Hassan Lc. Lt.” Diplomasi Revolusi
Indonesia di Luar Negeri”. 1980. PT. Bulan Bintang
0 Response to "Negara Mesir, Negara Pertama yang Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia"
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan Sopan