10 Destinasi Wisata Kota Banda Aceh yang Sangat Recomended
Alfizones.wordpress.com |
Kota Banda Aceh adalah salah satu
kota yang berada di Aceh dan menjadi ibukota Provinsi Aceh, Indonesia. Sebagai
pusat pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial
dan budaya. Kota Banda Aceh juga merupakan kota Islam yang paling tua di Asia
Tenggara, di mana Kota Banda Aceh merupakan ibu kota dari Kesultanan Aceh.
Banda Aceh sebagai ibu kota
Kesultanan Aceh Darussalam berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun
di atas puing-puing kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha yang pernah ada
sebelumnya, seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra
Patra, dan Kerajaan Indrapura (Indrapuri). Dari batu nisan Sultan Firman Syah,
salah seorang sultan yang pernah memerintah Kesultanan Aceh, didapat keterangan
bahwa Kesultanan Aceh beribukota di Kutaraja (Banda Aceh). (H. Mohammad Said a,
1981:157).
Teman-teman Berencana ingin liburan ke Aceh? Sudah tahu akan menghabiskan
waktu teman-teman di mana? Agar tidak bingung mau ke mana, simak dulu 10 tempat
wisata di Aceh yang layak dikunjungi berikut ini:
1.
Mesjid
Baiturrahman
gambar : tribunnews.com |
Masjid yang
dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 ini telah menjadi ikon Aceh.
Bangunan utama masjid berwarna putih dengan kubah hitam besar dikelilingi oleh
tujuh menara. Kesan megah semakin terasa dengan adanya kolam besar dan pancuran
air di bagian depan masjid yang mengingatkan pada Taj Mahal di India.
Masjid ini
menjadi tempat wisata religi di Aceh yang banyak dikunjungi karena
keindahannya. Situs Huffington Post memasukkan Masjid Raya Baiturrahman ke
dalam daftar 100 masjid terindah di dunia, bahkan Yahoo! menyebut masjid ini
sebagai salah satu dari 10 masjid terindah di dunia. Hal ini tentu saja semakin
membuat bangga warga Aceh dan Indonesia.
2.
Musium
Tsunami
gambar : kompasiana.com |
Tsunami yang
pernah menerjang Aceh pada tahun 2004 menyisakan duka bagi warga Aceh yang
selamat. Untuk mengenang sekaligus menghormati korban meninggal, dibangunlah
sebuah Museum Tsunami di Jalan Sultan Iskandar Muda di tahun 2009.
Di dalam museum,
terdapat lorong panjang dengan suara gemuruh ombak dan kucuran air yang akan
mengingatkan Anda pada bencana besar tersebut. Tempat wisata di Aceh ini banyak
dikunjungi wisatawan yang ingin melihat apa saja yang tersisa dari gelombang
tsunami. Banyak benda-benda sisa bencana yang dipajang seperti sepeda milik
korban. Selain benda sisa tsunami, ada foto korban meninggal dan cerita
kesaksian korban selamat juga alat simulasi elektronik gempa bumi.
Museum ini
dibangun sebagai pusat pendidikan dan tempat perlindungan jika tsunami datang
kembali. Museum buka setiap hari kecuali hari Jumat mulai 10:00 sampai 17:00.
3.
Makam
Kherkof Pasukan Belanda
gambar : Allindonesiatravel.com |
Kerkoff Peucut
adalah kuburan prajurit Belanda yang tewas dalam Perang Aceh. Kompleks kuburan
ini banyak tersebar di wilayah Indonesia. Salah satunya terletak di kota Banda
Aceh, dan sekarang menjadi objek wisata menarik, khususnya bagi wisatawan
mancanegara (terutama wisatawan asal Belanda).
Sebagaimana
diketahui bahwa Kerajaan Aceh dan rakyatnya sangat gigih melawan Belanda yang
memerangi Aceh. Rakyat Aceh mempertahankan Negerinya dengan harta dan nyawa.
Perlawanan yang cukup lama mengakibatkan banyak korban di kedua belah pihak.
Bukti sejarah
ini dapat ditemukan di pekuburan Belanda Kerkhoff ini. Disini dikuburkan kurang
lebih 2000 orang serdadu Belanda, dan termasuk di antaranya serdadu Jawa,
Batak, Ambon, Madura dan beberapa serdadu suku lainnya yang tergabung dalam
Angkatan Bersenjata Hindia Belanda. yang kuburannya masih dirawat dengan baik.
Hingga saat ini Pemerintah Kerajaan Belanda sangat haru dan menghormati warga
Banda Aceh yang merawat dengan rapi kuburan tersebut. Mereka tidak habis pikir
bahwa bangsa yang dijajah mau merawat makam para penjajahnya.
Kuburan Kerkhoff
Banda Aceh adalah kuburan militer Belanda yang terletak di luar negeri Balanda
yang terluas di dunia. Dalam sejarah Belanda, Perang Aceh merupakan perang
paling pahit yang melebihi pahitnya pengalaman mereka pada saat Perang
Napoleon.
4.
Musium
dan Makam Raja-Raja Aceh
gambar : traveller.web.id |
Makam Kandang
XII yang merupakan tempat peristirahatan terakhir para Raja Aceh terletak di
Asrama Keuraton Keucamatan Baiturrahman, atau disisi Barat Pendopo Gubernur
Aceh menjadi saksi atas kemegahan Kerajaan Aceh sejak zaman dahulu. Makam yang
berada di samping Mesjid Al-Fitrah Asrama keuraton ini tidak jauh dari pusat
kota, berjarak 500 meter dari Mesjid Raya Baiturrahman. Jalan ke sana bisa di
tempuh melalui jalan kecil di samping tempat pembelanjaan Barata atau melalui
jalan Perwira. Luas Makam Kandang XII sekitar 214 M2 serta mulai di pugar oleh
pemerintah melalui proyek purbakala tahun 1978 M.
Terdapat 12
Makam Sultan Aceh beserta keluarganya, tetapi hanya enam makam yang terdata dan
ada keterangannya, sedangkan enam makam lagi tidak ada keterangannya
5.
PLTD Kapal
Apung
gambar : traveller.web.id |
Kapal Apung ini
memang sudah berpindah fungsi dari Pembangkit Listrik menjadi Objek Wisata
Aceh. Mesin pembangkit listrik yang kekuatan dayanya mencapai 10,5 Megawatt,
dahulunya berada di dalam kapal, tetapi sekarang sudah dipindahkan pada Tahun
2010. Saat ini, Kapal Apung tersebut berada di bawah pengelolaan Kementrian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kapal berbobot
2.600 ton ini sebelumnya berada di laut tepanya dipelabuhan penyeberangan Ulee
Lheuh, tempat berdirinya sekarang (Punge Blang Cut, Jaya Baru, Kota Banda
Aceh). Pada Minggu 26 Desember 2004 sekitar pukul 8:45 WIB kapal ini terseret
2,4 km ke daratan akibat gempa bumi dan gelombang tsunami setinggi 9
meter.[1][2]
Kapal ini
diberikan kepada pemerintah Aceh saat konflik antara pemerintah dan GAM
(Gerakan Aceh Merdeka) berlangsung. Pada tahun 2012-2013, kapal direnovasi.
Para pengunjung bisa naik ke atas kapal dan saat ini area sekitarnya sudah
dilengkapi 2 menara, sebuah monumen, jalan setapak, dan air mancur.
6.
Sun
Set di Ule Lhee
Nurulalghazel.co.id |
Tempat wisata
yang satu ini hanya berjarak 3 km dari pusat kota Banda Aceh, tepatnya di
Kecamatan Meuraxa.
Kegiatan yang
paling populer di pantai ini adalah memancing. Jika Anda lupa membawa alat
pancing, tidak usah khawatir karena ada yang menjualnya di sekitar pantai. Tak
suka memancing? Anda juga bisa menyewa perahu nelayan untuk berlayar di lautnya
atau duduk santai di tepian pantai menikmati jagung bakar. Dari pantai, Anda
bisa melihat barisan pegunungan diseberang dan mata hari tenggelam yang
menambah keindahan Pantai Ulee Lheue.
7.
Warung
Kopi
imgrum.com |
Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan Aceh sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia. Sejak era kolonial Belanda hingga sekarang, setidaknya ada dua daerah sentra produksi kopi di Aceh, yaitu Ulee Kareng dan Gayo. Kopi Ulee Kareng yang termasuk jenis kopi Robusta dihasilkan dari Kecamatan Ulee Kareng.
Adapun kedai kopi rekomended
di Banda Aceh antara lain adalah Solong Coffee, Cut Nun Coffee dan Zakir
Coffee.
8.
Mie
Aceh
gambar : arielogis.com |
Mie Aceh adalah
masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging
sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup
sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh
Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang
goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk
nipis. Adapun tempat mie goreng yang rekomended
adalah Mie Razali, Mie Simpang Lima dan Mie Daus.
9.
Gunongan
Iskandar Muda
koranesia.com |
Gunongan adalah
simbol dari kekuatan cinta Sultan Iskandar Muda kepada permaisurinya yang
sangat cantik jelita, yaitu Putri Phang “Putroe Phang” berasal dari Pahang,
Malaysia. Pada sebuah kisah, Putroe Phang sering merasa kesepian di tengah
kesibukan sang suami sebagai seorang kepala pemerintahan. Ia selalu saja
teringat dengan kampung halamannya yang
terletak di Pahang.
Sang suami
Sultan Iskandar Muda memahami kegundahan permaisurinya. Untuk membahagiakan sang permaisuri, Kemudian ia
membangun sebuah gunung kecil yaitu “Gunongan” sebagai sebuah miniatur
perbukitan yang mengelilingi istana Putroe Phang yang terletak di Pahang.
Setelah Gunongan selesai dibangun oleh Sultan, betapa sangat bahagianya sang
permaisuri. Lalu Hari-harinya banyak dihabiskan dengan bermain bersama
dayang-dayang di sekitar Gunongan,
sambil memanjatinya. Gunongan terletak di Jalan Teuku Umar yang berhadapan dengan lokasi kuburan serdadu dari Belanda “Kerkoff”
10.
Taman
Kota Banda Aceh
sumber : Bandamadani.wordpress.com |
Hutan Kota BNI
terkenal dengan sebutan Taman Kota ini terletak di desa Tibang, Kecamatan Syiah
Kuala, tak terlalu jauh dari Simpang Mesra menuju arah Krueng Raya, tempat ini
memang masih tergolong baru. Lokasinya yang sedikit tersembunyi, membuat anda
terkadang bisa saja melewatinya jika tidak melihat papan nama Hutan Kota BNI
yang ada di pinggir jalan. Lokasi ini juga tak jauh dari tempat wisata Alue
Naga.Taman Kota Banda Aceh ini merupakan salah satu objek wisata dengan konsep
panorama aliran sungai dengan suasana tenang dan nyaman untuk melepas
kepenatan.
Taman tersebut
ditanam berbagai tanaman herbal, seperti bawang, selada, kacang dan lain-lain.
Setiap taman diberikan symbol informasi yang berisikan nama tanaman tersebut,
sehingga para orang tua yang membawa anak-anak dapat memberikan pendidikan
secara langsung kepada anak-anak. Taman lain, seperti Taman bamboo dan taman
bunga, dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin menjadikan taman tersebut
sebagai background foto mereka. (http://acehplanet.com)
terimakasih atas informasinya.. dan jangan lupa kunjungi link kami
ReplyDeletedi https://goo.gl/sDkT7E