10 Ilmuan Muslim Yang Ahli di Bidang Kedokteran
Ilustrasi Rumah Sakit ISlam |
10Faktaunik. Tulisan ini tidak untuk
mengungkit-ungkit eforia-eforia masa lalu. Yang terkadang kita tenggelam
didalamnya. Terlena, dan juga tertidur. Namun dengan tulisan ini, yang
menjelaskan tentang kejayaan masa lalu baik itu dibidang pendidikan, kesehatan,
pemerintahan dan teknologi sekiranya mampu. Menjadi pemantik semangat generasi
Islam untuk bangkit dan terus belajar akan hakikat agamanya serta kegemilangan
ilmu pengetahuan.
Kebangkitan suatu bangsa selalu identik dengan
penguasaan berbagai literasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Di topang oleh
masyarakat yang mencintai dunia pendidikan. Menjadi variabel yang sangat
mempengaruhi tingkat umur kemajuan bangsa tersebut.
Semakin tinggi kecintaan suatu masyarakat dengan
ilmu pengetahuan tentu semakin panjang umur kemajuan sebuah bangsa. Ilmu kedokteran
adalah sebuah cabang ilmu yang memberikan sumbangsih yang sangat luar biasa
bagi kemajuan peradaban Islam. Banyak karya-karya besar dari ulama-ulama
kedoteran Islam memberikan pengaruh signifikan bagi kemajuan kedoteran dunia. Bermula
dari universitas kordoba kemudian menyebar ke seantro dunia.
Berikut ini 10 Ilmuan Muslim yang Ahli di bidang
kedokteran
Ilustrasi Ibnu Sina dibarat terkenal sebagai, Avicenna |
Ibnu Sina
(980-1037 ) dikenal juga sebagai "Avicenna" di Dunia Barat adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga
seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang
filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Pengobatan
Modern". Karyanya yang sangat terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb yang
merupakan Referensi di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina
bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā. Ibnu Sina lahir pada
980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan, dan
meninggal bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
2.
Ar-Razi (Ilmu Anathomi)
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi, penemu Penyebab Penyakit Cacar |
Abu Bakar
Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat
merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia
lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di
Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah
sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.
Ar-Razi
juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa, dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan
terbesar dalam Islam.
Sebagai
seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama
yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:
"Cacar
terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan
mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti
ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya
seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk
gelembung pada minuman anggur. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa
kanak-kanak, tetapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit
ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa
menjadi epidemi."
Diagnosa
ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis:
"Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut."
"Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut."
3.
Ibnu An-Nafis (Sirkulasi Pernapasan)
Ibnu An-Nafis Penemu Teori Pembuluh Darah Kapiler |
Ibnu
an-Nafis (lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 – meninggal di
Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun) merupakan
orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh
manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan.
Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan
sirkuit paru-paru. Ia adalah orang yang pertama mengemukakan teori pembuluh
darah kapiler. Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di
Berlin pada 1924.
Sebagai
seorang dokter, Ibnu Nafis tidak pernah merasa puas dengan ilmu kedokteran yang
dimilikinya. Ia terus memperkaya pengetahuannya melalui berbagai observasi. Hal
inilah yang membuat namanya terkenal. Ia adalah dokter pertama yang mampu
menerangkan secara tepat tentang paru-paru dan memberikan gambaran mengenai
saluran pernapasan, juga interaksi antara saluran udara dengan darah dalam
tubuh manusia. Ibnu Nafis dikenal sebagai seorang dokter muslim yang mempunyai
pendapat dan pemikiran yang masih murni, terbebas dari berbagai pengaruh Barat.
4.
Al-Balkhi (Perintis Pengobatan Jiwa)
Al-Bayhaki, Perintis Pengobatan bmelalui Pendekatan Kejiwaan Manusia |
Kesehatan
mental dan penyakit mental. Dalam
psikologi Islam, konsep kesehatan mental dan "kebersihan mental"
diperkenalkan oleh Abu Zayd al-Balkhi, yang sering menghubungkannya dengan
kesehatan spiritual. Dalam bukunya Masalih al-Abdan wa al-Anfus (Pembersih
Tubuh dan Jiwa), dia adalah orang pertama yang berhasil mendiskusikan penyakit
yang berkaitan dengan tubuh dan jiwa. Dia menggunakan istilah al-Tibb al-Ruhani
untuk menggambarkan kesehatan spiritual dan psikologis, dan istilah Tibb
al-Qalb untuk menggambarkan pengobatan mental. Dia mengkritik banyak dokter
medis pada masanya karena terlalu menekankan penyakit fisik dan mengabaikan
penyakit psikologis atau mental pasien, dan berpendapat bahwa "karena
konstruksi manusia berasal dari jiwanya dan tubuhnya, maka keberadaan manusia
tidak dapat menjadi sehat tanpa Ishtibak [menjalin atau menjerat] jiwa dan
tubuh. " Dia lebih jauh berpendapat bahwa "jika tubuh menjadi sakit,
nafs [jiwa] kehilangan banyak kemampuan kognitif dan komprehensif dan gagal
untuk menikmati aspek kehidupan yang diinginkan" dan bahwa "jika nafs
jatuh sakit, tubuh mungkin juga tidak menemukan kegembiraan Dalam kehidupan dan
akhirnya bisa mengembangkan penyakit fisik. " Al-Balkhi menelusuri kembali
gagasannya tentang kesehatan mental ke ayat-ayat Alquran dan hadis yang
dikaitkan dengan Muhammad, seperti:
"Di dalam hati mereka ada penyakit.
"- Al Qur'an 2:10 "Sesungguhnya, di dalam tubuh ada sepotong daging, dan bila itu adalah korup, tubuh itu korup, dan bila suara tubuh itu terdengar, sesungguhnya qalb itu adalah jantung.
- Sahih
al-Bukhari, Kitab al-Iman
"Sesungguhnya
Allah tidak menganggap penampilanmu atau kekayaanmu (menilaimu) tapi Dia menganggap
hatimu dan perbuatanmu."
- Musnad
Ahmad ibn Hanbal, no. 8707
5.
At-Tabrani (Terapi Konseling & Psikotrapy)
At-tabrany, Pencetus Trafi Pasien melalui prosedur Konseling dan Psykoterapi |
Selain
al-Balkhi, peradaban islam juga memiliki dokter kejiwaan bernama Ali ibnu Sahl
Rabban at-Tabari. Lewat kitab Firdaus al-Hikmah yang ditulisnya pada abad ke 9
M., beliau telah mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan pasien yang
mengalami gangguan jiwa. Beliau menekankan kuatnya hubungan antara psikologi
dengan kedokteran.
6.
Az-Zuhri (Penemu Penyakit Syaraf)
Az-Zuhri, memberi sumbangan yang berarti bagi neuropharmakology modern |
Namun,
Sejarawan francis, Bacon, menyebut al-Haitham sebagai ilmuwan yang meletakkan
dasar – dasar psychophysics dan psikologi eksperimental. Bedasarkan
penulusurannya, ia yakin bahwa al-Haitam adalah sarjana pertama yang berhasil
menggabungkan fisika dengan psikologi.
Boleh
az-Zuhr, boleh juga al-Haitam, tapi yang jelas dunia kedokteran berutang begitu
banyak terhadap ilmuwan muslim di era keemasan. Dokter muslim di era
kekhalifahan merupakan perintis diagnosis dan penyembuhan beragam penyakit.
7.
Al-Jahiz (teori Evolusi)
Al-Jahiz (pencetus Teori Evolusi) |
Beliau
bernama lengkap Abu Utsman amr bin Bahr al-Fuqaymi al-Bashri. Julukan al-Jahiz
diberikan oleh masyarakat sekitar karena bentuk matanya yang unik. Menurut
catatan sejarah, beliu keturunan Abesinia, berkulit hitam, dan berpenampilan
sangat sembarangan.
Pokok
pikiran al-Jahiz dipertajam oleh cendikiawan muslim, Ibnu Miskawaih dan
kamaluddin ad-Damiri. Al-Jahiz telah menulis lebih dari 100 judul buku meliputi
bidang biologi, botani, zoology, sosiologi, politik, dan ekonomi, namun hanya
sekitar 30 judul yang bisa diselamatkan ketika perpustakaan baghdad dibakar
oleh Hulagu Khan.
Sebagai
seorang muslim, al-Jahiz meyakini hanya Allah yang menciptakan seluruh
eksistensi di jagad raya. Ketika Allah Swt menciptakan makhluk, Allah
melengkapinya dengan kemampuan bervolusi. Dan hanya Allah swt yang merupakan
zat yang tak pernah berubah.
Disegi
aliran, mungkin al-Jahiz agak cenderung ke mu’tazilah karena gurunya merupakan
orang yang cenderung kepada aliran tersebut.
8. Tsabit Bin Qhura (Penulis; Pemikir bidang kesehatan)
Tsabit Bin Qura sumber : www.al-badar.net |
Tsabit bin Qurra lahir di Haran (turki) dan meninggal di baghdad (irak). Di bidang metematika beliau telah meletakkan asas pertama metematika modern dibawah tajuk hisab calculus.
Beliua juga
telah menulis buku "Muqaddimah li al-Ilm al-‘adad", yaitu salah satu
sumber dasar bagi orang islam di dalam ilmu bilangan.
Di bidang
astronomi, beliau telah bekerja di pusat kajian yang dibina oleh khalifah
al-Makmun di baghdad pada tahun 851 M.
Di bidang
kedokteran beliau telah menghasilkan karya seperti kitab "zakhirah"
yang merupakan karya terpenting beliau, juga kitab “Auja’il kalli wa
al-Masani”, kitab “al-Maulud ibn sab’ata asyar”, dan beliua telah menerjemahkan
karangan galinous yang bertajuk “jawami al-adawiyati al-Mufradah”
9. Abul Qasim Az-zahrawi
Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. |
Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi atau Al-Zahrawi dikenal di Barat sebagai Abulcasis, adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid.
Abul Qasim
lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa
Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama "El Zahrawi". Al-Qasim adalah
dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.
Al-Tasrif
berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi
dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari
Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini
menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.
Dalam kitab
yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas
mengupas tentang ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu
kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun
ternyata begitu berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika
seperti deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini
merupakan hasil karya Al-Zahrawi.
10. Al-Haytham
Abu Ali
Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam atau Ibnu Haitsam (Bashrah,965 - Qahirah 1039),
dibarat lebih dikenal dengan nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang
ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.
Ia banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan
banyak inspirasi pada ahli sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop.
wah mantap kali gan artikelnya menambah wawasan
ReplyDeletewah banyak ya ternyata, saya taunya ibnu sina aja. udah terkenal kemana2, trus banyak di pake nama rumah sakit
ReplyDeleteYg ahli IT gan siapa?
ReplyDeletewah, mantap ilmu sejarahnya gan.. sangat bermanfaat
ReplyDeletesemoga ilmuwan islam semakin berkembang dan banyak...
ReplyDeleteAt-Tabrani (Terapi Konseling & Psikotrapy)
ReplyDeletekeren beliau bisa menyembuhkan pasien yg mengalami gangguan jiwa, kalo dijaman sekarang ada ga ya seperti beliau
nambah wawasan bang. tapi yang ahli bidang IT siapa yaa para muslimin
ReplyDeleteMenambah wawasan bang,terutama bagi ane yang masih pelajar ini :D
ReplyDeleteBanggaaa sebagaj umat muslim... Masyaa Allah
ReplyDelete