-->

iklan atas

Serunya Perjalanan Wisata Ke Kota Bursa




bersama teman-teman diatas kapal feri persiapan pergi ke kota Bursa
Para pemirsa setanah air yang kami rindukan setelah melakukan perjalanan wisata sejarah  dan wisata ruhani di kota Istanbul dengan mengelilingi wilayah  disekitar daerah Fatih termasuk Fatih Sultan Mehmet, Musium Ayasofya dan Istana Top Kapi kali ini saya dan tim  Ashabul Kahfi  melakukan perjalanan ke Kota Bursa. Singkat ceritanya kota Bursa merupakan salah satu Ibu kota Dinasti  Turki Usmaniyyah dengan kontur daerah yang berbukit-bukit menjadi nilai tambah keindahan kota Bursa. Dahulunya kota ini merupakan salah satu kota terpenting Byzantium, setelah ditaklukkan oleh Orhan gazi sultan Turki Usmani kota ini berubah menjadi pusat aktivitas keislaman yang berperan penting dalam  menyebarkan syiar-syiar islam ke kota-kota lainnya. Syiar-syiar Islam tersebut berhasil menumbuhkan benih-benih pejuang-pejuang dan dai-dai Islam yang menyerukan pada persaudaraan Ilahiyyah dan membimbing umat manusia pada jalan rububiyah dan uluhiyah Allah Swt. serta mengajari manusia bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘aalaamiin.

Singkat cerita tim ashabul kahfi bergerak ke Kota Bursa dengan mengendarai mobil Servis (mobil yang biasa mengangkut antar jemput anak-anak sekolah) perjalanan kami melalui Istanbul Eropa kemudian menyebrangi jembatan Bosporus ke wilayah Istanbul Asia waduh kawan keindahan dan eksotis pemandangan dari atas jembatan bosporus yang memadukan Asia dan  Eropa merupakan paduan yang tidak bisa dibayangkan dengan kata-kata sungguh sangat mempesona. Setelah melewati jembatan Bosporus perjalanan dilanjutkan dengan menyebrangi selat marmara melalui kapal angkutan umum. Di atas dek kapal kami juga mengabadikan pemandangan-pemandangan eksotis kota Istanbul dari kejauhan Alhamdulillah sungguh  sangat menyenangkan kawan.

Hari yang cerah dan suasana yang menyenangkan juga menambah energi positif bagi kami dalam melakukan perjalanan.  Setelah sampai ke Bursa kami langsung menuju Masjid kebanggaan Kota Bursa yaitu “ULUCAMI” untuk melakukan shalat zuhur dan mengqasar shalat Ashar.  Mesjid ini di bangun pada tahun 1399 masehi dizaman Sultan Orhan Gazi. Ada hal yang menarik bisa kita temukan di mesjid ulucami ini antara lain adalah desain masjid ini berbeda dengan desain masjid yang menjadi corak kebanyakan mesjid dinasti Usmaniyyah yang mengikuti pola arsitek Mimar sinan pasya dengan kubah-kubah yang besar serta menara-menara yang lancip. Sedangkan mensjid ini di arsiteki oleh Mehmet yang mengikuti pola mesjid Umawiyah di Damaskus dengan pilar-pilar besar penyangga di tengah-tengah bangunan mesjid. Dan yang menjadi unik lagi adalah di tengah mesjid terdapat air mancur sekaligus tempat wudhu yang menenangkan. Konon ceritanya sultan-sultan Usmani selain menjadikan mesjid tempat sarana ibadah juga memerintahkan arsiteknya membuat pola desain mesjid sebagai tempat tafakkur yang menenangkan dengan desain air mancur yang jernih di dalam mesjid menambah ketenangan bagi jamaah dalam  melaksanakan ibadah shalat, i’tikaf dan tafakkur. Serta didalam mesjid ini di penuhi dengan kaligrafi-kaligrafi yang indah dari zaman Usmani. Kaligrafi-kaligrafi tersebut merupakan hasil pemenang juara satu setiap even tahunan lomba kaligrafi dinasti Usmaniyyah.

Setelah mengelilingi dan mentaddaburi mesjid kemudian perjalanan kami lanjutkan ke Tophane sebuah benteng Usmani didataran tinggi Bursa untuk mengunjungi sebuah makam tokoh spiritual Bursa zaman usmani yang bernama Mehmet Ustade atau sering dipanggil dengan Somuncu Baba. Dijuluki sebagai somuncu Baba oleh masyarakat dimasanya karena beliau adalah seorang penjual roti. Konon Somuncu baba ketika sedang menjual kue bertemu dengan nabi Khaidir a.s kemudian terjadilah dialog antara keduanya dimana Nabi Khaidir berharap kepada Syeikh Mehmet ustade agar tidak disebarkan kedatangannya dan sang syeikh pun menyanggupi dengan syarat dalam lima waktu shalat satu waktunya beliau harus berkunjung di mesjid Ulucami dan Nabi Khaidir pun menyanggupinya, oleh karena itu sampai sekarang masyarakat Turki masih mempercayainya dan shalat dekat dengan kaligrafi Huruf ‘Waw’ yang dikabarkan disitulah Nabi Khaidir a.s melakukan Shalat suaktu-waktu. Selanjutnya adapun kenapa nama beliau di juluki Ustade yang artinya terjatuh karena dahulunya beliau berhasrat untuk menduduki sebuah jabatan maka Allah jatuhkan derajatnya kepada serendah-rendah derajat sehingga dari sinilah beliau sadar dan kembali kepada jalan Allah serta memurnikan niat karena Allah.

Para pemirsa setanah air yang dirahmati Allah sebenarnya masih banyak lagi cerita-cerita hikmah dan karomah lainnya tentang Mehmet ustade atau samuncu baba yang tidak dapat kami sampaikan, namun cerita-cerita ini kami sampaikan sebagai bentuk mentadabburi tempat-tempat yang menjadi suplemen pembangkit semangat ruhiyyah.

Setelah wisata ruhiyyah selanjutnya kami berkunjung ke Mavikure sebuah wadah perkumpulan mahasiswa asing berbagai negara yang ada di kota Bursa dan kami disambut dengan hangat serta antusias oleh Mustafa abi dan dihidangkan teh turki dan makanan-makanan khas Turki yang delecius banget hii..hii ada ekmek (roti), kestane sekeri (manisan dari kacang hazilnut) selanjutnya yang sangat dinanti-nantikan adalah beliau mengundang kami untuk menyantap makanan Khas kota Bursa yaitu Iskender Kebab oh.. my God verry Delicius.. on numara kata teman-teman turki hii..hii. setelah menyantap kuliner khas kota Bursa kami tim ashabul Kahfi berangkat ke Universitas Orhan Gazi melakukan dialog dan kunjungan-kunjungan akademis serta wawasan keilmuan.. dan setelah itu kami melanjutkan perjalanan pulang ke Istanbul.
Hikmah yang dapat kami ambil dalam setiap perjalalan ini adalah sesuai dengan tuntunan alqur’an bahwa Allah menyuruh kita untuk melakukan perjalanan kenegeri-negeri yang ada di dunia ini untuk melihat kondisi-kondisi peninggalan sebuah penduduk negeri tersebut agar mendapatkan pelajaran-pelajaran yang bisa menambah keimanan kita kepada Allah Swt. Dan menjadi pelajaran bagi kita dalam menjalani kehidupan di dunia.

Sedangkan hikmah bagi kita pemuda dan pewaris bangsa Indonesia adalah dimana sebagai contoh untuk membangun negeri menjadi lebih baik dengan melihat kondisi-kondisi yang  positif di negara lain agar kita transfer ke negeri kita tercinta sebagai contoh pasar-pasar tradisional di kota Bursa Turki sangat rapi, cerah dan sangat bersih jauh berbeda halnya dengan pasar-pasar yang ada di daerah kita yang  kurang teratur dan kurang bersih hal inilah yang menjadikan  sebuah hasrat dan sebuah tindakan nyata bagi kita generasi-generasi muda yang mengazzamkan diri kita belajar diluar negeri agar menyerap sebanyak-banyaknya hal-hal positif yang ada dinegeri tersebut kemudian secara perlahan-lahan kita bersama-sama transfer ke negeri kita tercinta Indonesia Raya. Insya Allah kita percaya dengan beraneka ragam suku bangsa dan kebudayaan  kita, kita bisa menjadi soko guru dunia dalam segala hal dan bidang kehidupan insya Allah.



Related

Related Posts

0 Response to "Serunya Perjalanan Wisata Ke Kota Bursa"

Post a Comment

Berkomentarlah yang baik dan Sopan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel