6 Fakta Unik Tahun 2019, dari Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Pengenaan Tarif Biaya Bagasi yang Sangat Memberatkan
Ilustrasi Tiket pesawat dan Penerbangan Pesawat |
6 fakta menarik di tahun 2019,
dari mahalnya harga tiket pesawat domestik dan
Pengenaan Tarif Biaya Bagasi yang Sangat Memberatkan. Mampukah pemerintah dan para stake holder mencari jalan keluarnya? Seperti yang di Informasikan melalui Laman Harian Kompas, Penerapan
Kenaikan harga tiket dan tarif bagasi
berbayar oleh maskapai berbiaya rendah nasional, seperti memakan buah simalakama bagi pemerintah.
Di satu sisi, kebijakan ini jadi salah satu cara untuk memperbaiki kondisi
keuangan maskapai. Sebab, biaya operasional penerbangan terus membengkak.
Maskapai mengaku saat ini tak bisa hanya mengandalkan penjualan tiket saja
untuk mengerek pendapatan mereka. Mereka harus menggenjot lini bisnis lain agar
tak merugi. Salah satunya dengan menerapkan bagasi berbayar bagi para penumpang
rute domestiknya. Namun, jika kebijakan bagasi berbayar terus dilanjutkan
dikhawatirkan akan menurunkan daya beli masyarakat. Jelas, hal ini akan
berdampak ke perekonomian nasional.
Ada beberapa dampak yang terjadi setelah dilaksanakan
kebijakan tersebut antara lain 10 fakta unik
telah merangkumnya sebagai berikut
:
1. Gara-gara Tiket Mahal, Masyarakat
Ramai-ramai Bikin Paspor
Antrian Masyarakat Aceh di Kantor Imigrasi untuk membuat Pasport |
Warga
Aceh ramai-ramai bikin paspor di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh sejak
awal Januari 2019. Ini akibat harga tiket rute penerbangan domestik dari Aceh
ke Jakarta sangat mahal, sehingga warga memilih transit di Bandara Kuala
Lumpur, Malaysia untuk berangkat ke Jakarta.
Kepala
Seksi Lalu Lintas Keimigrasian kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Muhammad
Hatta, mengakui ada peningkatan jumlah warga yang memohon pembuatan paspor.
Biasanya pihak imigrasi mengeluarkan 100 formulir per hari, selama Januari 2019
harus mengeluarkan 200 formulir permohonan per hari.
Mayoritas
yang memohon paspor itu alasan tiket mahal dan untuk menghemat biaya memilih
transit di negara tetangga. "Ini salah satu penyebabnya banyak warga yang
ingin transit di suatu Negara sebelum berangkat ke suatu daerah lainnya dalam
negeri," kata Muhammad Hatta.
2. Alasan Keluar Negeri Lebih Murah
Dibanding Domestik
Ilustrasi Penerbangan Keluar Negeri |
Ketua
Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air
Carrier Association/INACA), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, mengungkapkan
ada beberapa hal yang membuat harga tiket keluar negeri jauh lebih murah.
"Di
dalam negeri kita kena pajak pertambahan nilai (PPN), di luar negeri tidak kena
PPN. Hal tersebut yang buat perbedaan harga," kata dia.
Dikatakannya
lagi, penerbangan rute luar negeri memiliki tingkat frekuensi penerbangan
tinggi. Imbasnya banyak terjadi perang harga di sana.
Terlebih
maskapai yang bermain di rute luar negeri jauh lebih banyak dibanding domestik.
"Juga supply demand di market. Domestik supplynya hanya 8 maskapai
penerbangan berjadwal yang besar, di luar negeri bisa banyak," ujarnya.
3. Tiket Turun Harga, Hingga 60 Persen
Ilustrasi Seorang Wanita Syok melihat Harga tiket melonjak derastis. |
Ketua
Umum INACA, Ari Askhara, menjelaskan rentang penurunan harga yang dilakukan
tiap maskapai berbeda-beda yakni pada kisaran 20 persen sampai 60 persen.
"Penurunannya bervariatif, bisa sampai 50 persen dan 60 persen. Yang pasti
di atas 20 persen sampai 60 persen. Kita kembali ke harga normal," terang
dia.
Penurunan
harga ini, tambahnya, dilakukan untuk menyesuaikan tingkat permintaan dari
masyarakat terhadap tiket pesawat yang mulai kembali normal. "Mulai Jumat
sudah diturunkan untuk 6 rute, dan ini akan terus berlanjut. Kita menyesuaikan
demand dan kebutuhan dari masyarakat di masing-masing daerah yang
berbeda," ujar dia.
4. Rakyat Heboh Karena Tiket Pesawat
Mahal Ditambah Lagi Ada
Aturan Bagasi Gratis Dihapus
Grafik Penetapan Kebijakan Tarif Bagasi Pesawat. Sumber Tirto,com |
Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menanggapi penurunan tarif tiket pesawat
domestik oleh maskapai nasional. Menurutnya, kenaikan tarif pesawat hingga saat
ini diturunkan, heboh akibat tingginya prosentase lonjakan.
" Kenaikan
tarif yang dilakukan oleh maskapai besarannya memang terlalu menghentak
prosentasenya, bisa mendekati 85 persen dari tarif biasanya. Tentu saja
masyarakat shock," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.
Selain
itu, kekhawatiran masyarakat bertambah karena tingginya tarif pesawat bersamaan
dengan pemberlakuan kebijakan bagasi berbayar. Di mana, di beberapa rute, tarif
bagasi bisa lebih tinggi daripada harga tiket.
"Kemenhub
harus mengatur besaran bagasi berbayar. Jangan sampai besaran bagasi berbayar
melampaui batas maksimum tarif pesawat dengan kategori medium service."
5.
Penerbangan Diberbagai Bandara Menjadi Sepi
Ilustrasi Penerbangan Menjadi Sepi |
Direktur Badan Usaha Bandar Udara (Bubu) Hang Nadim,
Suwarso mengungkapkan, sebagai dampak sepinya penumpang, Jumat (8/2/2019)
kemarin, sebanyak 11 penerbangan dari bandara Hang Nadim Batam akhirnya
dibatalkan.
Dari 11 penerbangan yang batal tersebut, 2 penerbangan
milik maskapai Garuda Indonesia dan 9 penerbangan lainnya adalah penerbangan
maskapai Lion Air.
"Sebenarnya mengurangi jadwal penerbangan. Contoh
Garuda Indonesia biasanya ada 6 penerbangan sekarang dikurangi 2 karena tak ada
penumpang," kata Suwarso.
Pernyataan Suwarso ini selaras dengan data PT Angkasa
Pura II yang dikutip Antara. Selama periode 1-21 Januari 2019, sekitar 433
penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, dibatalkan. Jumlah
ini terdiri dari 212 penerbangan domestik menuju Pekanbaru, 217 dari Pekanbaru,
dan empat penerbangan internasional.
Kondisi serupa terjadi di Bandara Internasional
Minangkabau, Padang. Seperti dikutip Antara, 23 Januari, selama periode 1-21
Januari 2019, terdapat 467 penerbangan yang dibatalkan. Alasan pembatalan
tersebut karena sepinya penumpang akibat kenaikan tarif pesawat.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia
(PHRI) Hariyadi Sukamdani mengamini pernyataan Guntur Sakti. Ia bahkan
mengatakan kebijakan bagasi berbayar sebagai bentuk disinsentif bagi industri
pariwisata.
Belum lagi, kata Hariyadi, mahalnya harga bagasi itu
diperburuk dengan kehadiran tiket pesawat yang relatif lebih mahal dari
biasanya.
6. Kenaikan
Harga Tiket, dan Penetapan Tarif bagasi Juga berimbas pada Penurunan Bisnis
Pengusaha
Penurunan Bisnis Perusahaan Khususnya Perhotelan dan sekotr Parawisata |
Sekretaris Realestate Indonesia (REI) Sulsel, Abdul Malik
Ibrahim, mengaku, cukup intens bepergian ke luar kota. Dalam seminggu bisa
sampai tiga kali.
"Dulu bisa begitu. Kalau kondisi sekarang, mungkin
sudah agak susah. Yang betul-betul mendesak baru pergi," jelasnya.
Sebab, untuk perjalanan bisnis dirinya sendiri atau
banyak pengusaha lainnya, sudah pasti punya bujet sendiri terkait biaya
perjalanan bisnis. Sebetulnya, penumpang tidak meminta tarif murah.
"Tetapi sajikan harga yang rasional. Apalagi musim
liburan sudah lewat. Masa masih mahal. Koneksi bisnis di luar kota bisa
terputus kalau maskapai seperti ini," kata Malik dengan kesal.
Bisnis Okupansi
pun Menyusut
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Makasar, Kwandy Salim, menyatakan kenaikan tarif pesawat pasti sangat
berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Jika terjadi kenaikan, maka orang akan
berpikir untuk bepergian dan hotel pun menjadi sepi pengunjung.
"Meskipun bukan faktor utama, kenaikan harga tiket
akan berpengaruh. Dampak kenaikan tarif menurunkan kunjungan 20-25
persen," paparnya.
Pada akhir 2018 dan awal 2019 ini, perhotelan mengalami
masa-masa kritis. Apalagi, banyaknya bencana yang terjadi belakangan ini
membuat orang takut bepergian.
Melihat sepinya kunjungan wisatawan ini, ia meminta agar pemerintah bisa memberikan perhatian. Misalnya, turun tangan untuk mendesak maskapai menurunkan tarif.
Melihat sepinya kunjungan wisatawan ini, ia meminta agar pemerintah bisa memberikan perhatian. Misalnya, turun tangan untuk mendesak maskapai menurunkan tarif.
Referensi :
https://www.merdeka.com/uang/5-fakta-menarik-sempat-mahalnya-tiket-pesawat-domestik-hingga-akhirnya-diturunkan.html
http://batam.tribunnews.com/2019/02/09/penumpang-berkurang-2000-orang-sehari-11-penerbangan-di-batam-batal-9-penerbangan-milik-lion-air
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/12/01/2019/tiket-pesawat-mahal-penumpang-menjerit-usaha-pebisnis-pun-terganjal
https://tirto.id/efek-domino-bagasi-berbayar-ganggu-pariwisata-hotel-hingga-umkm-dfub
0 Response to "6 Fakta Unik Tahun 2019, dari Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Pengenaan Tarif Biaya Bagasi yang Sangat Memberatkan"
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan Sopan